Untuk diriku,
yang lama tak menyungingkan bibir hatinya
tersenyum lebar
yang lama tak menyungingkan bibir hatinya
tersenyum lebar
Jangan kau sandar langkahmu
pada jejak orang lain
Pabila kau gantung bahagiamu
di hitam bola mata
jangan sekali-kali pada yang lain, kecuali engkau sendiri
Sendu biru telaga rindu
serta hujan rintik-rintik
basahmu menyesal, kuyupmu terlambat
Sepi menyanyi, senyap menari
selama hidupmu terus mengalir pada luka darah
kan kau temu hulu tak berbahagia.
Angkat tenggok isi dapurmu
tengadahkan pandang kepalamu
kencangkan tali kasutmu
sajak puisimu masih harus terus berlanjut.
Jika kau kembali jatuh
ada padang rumput yang melebarkan dadanya bagimu
ada langit yang ikut berduka bersamamu
ada aku yang jadi rebah tubuhmu.
No comments:
Post a Comment