Kita kan merindukan.
Diam-diam yang kau pajang,
di etalase suara telpon kita.
Krik-krik-krik,
dan tarikan hembusan nafas.
Kita kan merindukan.
Abai-abai yang kau pahat,
di dinding-dinding bincang kita.
Tulis-tulis, lalu hapus, lalu kosong.
Kita kan merindukan.
Bawel-bawel yang ku gantung,
dalam rongga-rongga telingamu.
Bisik-bisik, saling berbicara, lalu berteriak.
Kita kan merindukan.
Apa yang paling tak terindukan.
Bosan-bosan yang datang mengetuk.
Masuk ke ruang tamu kita.
Kemudian tidur, menyatukan kita berdua.
No comments:
Post a Comment