Thursday, 18 October 2012

HITAM LEBIH BAIK

ia sendirian malam itu
menapaki setiap elegi elegi yang dahulu ada bersamanya

ia tak mengerti
ketika banyak orang bisa tertawa berseri
melebarkan bibir mereka dan menyiratkan ada suatu sebuah sorga di sana

ia juga tak mengerti
ketika orang orang berkelakuan sekehendak hati
tetapi justru mendapat apa yang ia ingini


ia masih tak mengerti
ketika hati hanya memiliki satu emosi
namun justru itulah yang mereka sebut tak berarti

matanya terlihat lelah
menahan bilur bilur kepahitan yang terus ia sembunyikan

wajahnya sudah ia buang
ia tukar dengan sebuah topeng yang selama ini bahkan ia caci maki habis habisan

sebuah ketulusan bukanlah hal yang lagi berharga
ketika yang orang sebut dengan bermain dan misterius menjadi lebih mahal

sebuah hal yang dulu mereka sebut mengerti dan menjaga pun sudah menguap entah kemana
mereka ganti dengan sebuah pilihan tanpa ada rasa menyadari dan berpikir menggunakan logika

ia pun hanya sendiri
ketika banyak hal yang disebut keluarga tak pernah bisa mengerti
mereka berkata " tenang, kami ada di sini "
namun yang terjadi " kemana saja kau selama ini "

dirinya yang selama ini percaya bahwa putih akan menghasilkan putih justru kembali berpikir
mungkin hitam lebih baik
menjadi hitam lebih baik
membanggakan hitam memang lebih baik
mengedepankan hitam memang yang benar
sama sekali bukan putih

ia mungkin akan menghitam
lalu kembali seperti dulu
ketika hanya ada dia dan dirinya

No comments:

Post a Comment