Fajar menemani langkahmu
ketika kaki menapak selangkah demi selangkah
menuju bangku pendidikanmu
aku masih ingat betul kala itu
jam tujuh kurang sepuluh
engkau tampak diantara lalu lalangnya mobil dan motor dijalanan
rambutmu kau kuncir diatas
menambah manis wajahmu yang sudah cantik jelita
engkau berjalan sendirian
aku telah menunggumu tanpa sepengetahuanmu
membunuh rasa kantukku
menghajar dinginnya pagi yang menusuk tubuhku
menatapmu dari jauh
menunggumu lewat
hingga akhirnya kau nampak
NB: jika diteruskan bakal bahaya
No comments:
Post a Comment