Lagipula tidak ada seorang pun yang tertarik dengan susah, katanya kepada bayangan dirinya di dalam cermin. Sembari menahan sembap matanya yang hampir tumpah, ia ambil kunci motor dan pergi berkelana. Perayaan cekik hidupnya dihelat kembali.
Ini adalah perjalanan sakitnya yang kesekian kali. Bukannya semakin membuatnya baik, ia justru mulai mengamini bahwa benar-benar seorang diri.
***
Dalam tulisannya kali ini, ia sadar betul ada yang telah pergi. Lain sisi, ada juga yang berbohong kembali. Sementara di balik pintu kamarnya, banyak yang sebentar lagi akan jadi bakul di kedua bahunya. Sekali lagi, ia seorang diri.
***
ERK sudah diputarnya berulang kali. Tak ada yang pasti linier, ia pun tak seharusnya tersier. Pulang hanyalah klise. Singgah dia pada spasi-spasi tulisan yang kau unggah siang tadi. Pelan-pelan ia mulai menyerah merindukan rumah.
No comments:
Post a Comment