Aku rasa, Jakarta tak akan pernah kehabisan akal untuk menarik diri saya berlama-lama di sana. Sepertiga masa SMA setidaknya dihiasi oleh bayang-bayang tinggal di Jakarta. Sesekali mampir Pamulang, melebur aspal untuk waktu, biar berjalan lebih lama.
Kuliah sama saja. Pergi ke Jakarta lagi. Jalan ke tempat Efek Rumah Kaca pernah rekaman. Lalu melenceng sedikit mampir ke Bekasi. Membaca Sapardi yang telah membunuh dirinya sendiri pada buku yang aku baca.
Lulus ujian skripsi, Jakarta makin ngawur! Baru sore ini Jakarta mengirim kartu AS nya langsung ke rumah. Setahun terakhir aku mencari, diantar langsung ke depan mata. Mimpi apa aku semalam? Sialnya, kutinggal mandi ia sudah pergi. Jakarta memang terlalu anjing!
No comments:
Post a Comment