Tuesday, 14 February 2017

Hujan Mulai Kering

Setelah larut dalam hujan yang tak henti, kemarin sore ia melihat senja kemerahan untuk pertama kali. Dalam kedalaman lamunnya, akan ada yang berganti. Musim akan terus berjalan, dan kita harus mulai terbiasa bahwa ia bisa tinggal sejenak atau bahkan membuat jas hujan kita menjadi apek dan bau karena tak ada waktu menjemurnya.

Jika manusia sama seperti musim yang terus berjalan datang dan pergi, ia pun ingin membawa apa yang begitu ia cintai. Meskipun kata orang dijauh sana mencinta itu klise dan separuhnya adalah ketidakpastian. Ia tahu betul bahwa lebih baik hidup dalam ketidakpastian daripada kepastianmu adalah mati tiap malam dan keesokan harinya kau harus berpura-pura kembali hidup. Padahal dari sekian cara untuk mati melanjutkan hidup adalah yang terburuk, bukan begitu Mas Dea?

Sebelum musim hujan ini benar-benar usai, ia ingin mengajakmu kembali pada sebuah perjalanan jauh yang membuatmu takut untuk pulang. Ia melihatmu dengan jaket jeans yang mantap memelukmu. Ketahuilah, kamu akan menjadi judul buku pertamanya. Namamu adalah satu dari beberapa orang yang membuatnya begitu keras kepala mengenai malam-malam yang terpotong akibat angannya ingin mempunyai pustaka sendiri.

No comments:

Post a Comment