Tuesday, 22 December 2015

Secangkir Desember

Kita bertemu lagi, Desember

Lubang masih menganga pada atap-atap rumahku

maaf, setahun tak cukup tuk menutupnya..


Kopi-kopi meriak

mana yang lebih dingin

hujan di luar atau pergi yang kau gambar.


Kau bertolak bersanding

jarak-jarak yang tercipta

justru membuatku tak henti berangan.


Aku dan dia?

Ikatan kami hanya tercipta dari temu-temu yang terpaksa

silahkan kalian pilih sendiri apa namanya.


Telah usai?

Barangkali saat kau paripurna mencoba

buruknya lagi, tatkala cobamu tak lagi berguna.




No comments:

Post a Comment